Taufik Hidayat, Salah Satu Pemain Bulutangkis Terbaik Indonesia

Selasa, 16 Maret 2010

Taufik Hidayat merupakan salah satu pemain bulutangkis terbaik Indonesia. Berkat kerja kerasnya, ia mampu mengharumkan  nama Indonesia di kancah International. Taufik Hidayat  lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1981. Ia merupakan anak dari pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah. Sejak kecil Taufik diarahkan oleh ayahnya untuk menggeluti olahraga bulutangkis, hingga ia berhasil masuk ke dalam klub SGS Elektrik Bandung. Ternyata kerja keras Taufik membuahkan hasil, ia dilirik oleh pengamat bulutangkis (PBSI) dan akhirnya Taufik bergabung dengan pelatnas di Cipayung pada usia 16 Tahun.
PRESTASI
Kemenangan pertamanya berhasil diraih dalam ajang turnamen Brunei Open. Kejayaannya terus berlanjut di Sydney Olimpic 2000. Dan pada tahun 2004, pria berpostur 176 cm/64 kg ini telah berhasil menyabet medali emas pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan pemain asal Korea Selatan, Seung Mo Shon di babak final dengan dua set langsung ( 15-8, 15-7). Selanjutnya pada tanggal 21 Agustus 2004, Taufik Hidayat berhasil menundukkan pemain andalan China yang sekaligus pemain peringkat 1 dunia Lin Dan di babak final, sehingga Taufik berhak atas gelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Selain itu, Taufik juga memegang gelar juara tunggal putra Asian Games tahun 2002 dan 2006.
Setelah resmi mengundurkan diri dari pelatnas Cipayung pada 30 januari 2009, Taufik Hidayat berhasil meraih kemenangan pertamanya di ajang Yonex Sunrise India Gold Grand Prix yang diselenggarakan di Hyderabad, India. Dibabak final Taufik berhasil mengalahkan pemain Malaysia, Muhammad Hafidz Hashim dengan dua set langsung (21 – 18, 21 – 19). Taufik mempersembahkan kemenangannya ini untuk bangsa Indonesia khususnya korban Situ Gintung.
Satu gelar lagi berhasil dipersembahkan oleh Taufik Hidayat dalam ajang yang digelar di Kanada pada tanggal 3-5 April 2009. Ajang ini diselenggarakan sebagai rangkaian acara peresmian gedung olahraga Richmond Olympic Oval dan diikuti oleh empat pemain yaitu Taufik Hidayat, Joachim Persson, Peter Gade dan Andre Tedjono. Dibabak final, Taufik Hidayat berhasil mengalahkan Joachim Persson dengan skor 21-11 dan 21-13. Hasil ini membuat Taufik berhak memperoleh hadiah sebesar 6000 dolar AS serta title baru yang berhasil diboyongnya yaitu Racket Rally.
Peringkat BWF yang dikeluarkan pada 23 April 2009 menunjukkan bahwa Taufik Hidayat masih tetap menduduki peringkat kelima dunia dibawah Lee Chong Wei (Malaysia), Peter Hoeg Gade (Denmark) serta dua pemain China, Lin Dan dan Chen Jin.
Prestasi lainnya yang pernah diraih oleh Taufik Hidayat adalah
Juara Indonesia Open 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006,
juara Piala Thomas 1998, 2000, 2002,
Piala Sudirman  1999, 2001, 2003 dan 2005,
juara Asia 2000, 2004, 2007,
emas Asian Games 2002, 2006.
Pada 4 Februari 2006, Taufik Hidayat melepas lajangnya dengan menikahi Army Dianti Gumelar, putri mantan menteri perhubungan dan ketua KONI, Agum Gumelar. Setelah 2 tahun pernikahannya, akhirnya pada 3 Agustus 2008 Taufik Hidayat dan Ami Gumelar dikarunia seorang anak yang mereka beri nama Natarina Alika Hidayat.(TRQ)

0 komentar:

Posting Komentar